Latest News

Dolanan Tradisional Jadikan Penyeimbang Pada Gadget

Kimmojo, pandemi telah merubah tatanan warga masyarakat berkehidupan, dari masif bermasker di luar rumah, rajin mencuci tangan memakai sabun di air yang mengalir dan menjaga jarak jadikan aturan baru di era milenial, terlebih di sektor pendidikan, pemerintah melarang adanya sekolah tatap muka dan memberlakukan sistem belajar mengajar daring yang dirasa kurang maksimal oleh masyarakat.

Kebiasaan yang selalu diterapkan pada tiap keluarga yaitu membatasi anak-anaknya seringnya mengkonsumsi gadget,  yang mengakibatkan lupa waktu, namun semenjak daring jadikan media belajar aturan tersebut seakan terbungkam, sebab setiap hari anak-anak disuguhkan pada gadget yang membuat terbiasa, orang tua pun disibukkan dengan dampak ekonomi dalam masa pandemi.



Para penggiat kampung wisata edukasi holobis mengangkat permasalahan anak-anak kampung jadi bahan diskusi cangkruan hingga tercetus solusi kreatif sebagai penyeimbang yaitu mencipta dolanan tradisional yang bisa jadi virus positif dan mencuri perhatian mereka, mainan tradisional yang meliputi Dakon, Enggrang, Yoyo, Gangsing, Sandal batok, Lompat tali, Ketapel dan lain sebagainya.



Ketika Irwan Sulistyo(49) yang akrab disapa pak Irwan mengeluarkan beragam mainan tradisional yang dipamerkan pada anaknya terlihat dari rautnya ada ketertarikan dan rasa ingin tahunya besar hingga pak Irwan mencontohkan cara memainkannya satu persatu, saat berlangsung teman-teman sebaya anaknya datang menghampiri dan hanyut dalam dolanan tradisional.



Rumah pak Irwan pun rame anak-anak yang asyik menikmati mainan masa kecilnya, bersamaan mereka bermain redaksi kimmojo silahturahmi ke kampung holobis, melihat mereka hanyut dalam nuansa ceria langsung ambil senjata pamungkas keluar dari dalam sarung tas warna hitam, pemotretan berlangsung, "stop, om" teriak anak laki-laki berwajah kiut, "saya mau ganti kaos, om... biar keliatan cakep" anak-anak yang bermain dolanan tradisional yaitu Arica Reinatrimawanti Almira, Arsya Kayla Reihana, Radtya Rizky Dewala dan Najwa Salsabilah.




Usai pemotretan, pak Irwan memberikan informasi tentang anak-anak tersebut , yang berkumpul di museum Kampoeng Holobis Koentoel Baris " inilah yang namanya penyeimbang dari gadget, dolanan tradisional " ternyata mampu merampas kesibukannya pada gadget" begitu paparanya.


Dkumntasi//PnulisCakpul/Kampoengsamba
Kimmojo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KIM MOJO SURABAYA Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Diberdayakan oleh Blogger.