Latest News

Alat Tradisional Lesung Jadikan Tradisi Penyambutan Tamu Di Kampung Holobis Koentoel Baris

Kimmojo, lesung merupakan alat tradisional dalam pengolahan padi atau gabah menjadi beras, prosesnya sederhana, gabah yang sudah dijemur dalam kondisi kering dimasukkan dalam lubang lesung kemudian di tumbuk dengan alu dan dilakukan lebih dari satu orang, lesung terbuat dari kayu yang berbentuk seperti perahu berukuran kecil dengan panjang sekitar 2(dua)meter, lebar 50cm dengan kedalaman 40cm, namun bagaimana jika alat tradisional lesung digunakan sebagai alat musik yang menghasilkan irama akustik.



Tradisi alat tradisional lesung digunakan saat bulan purnama oleh para petani desa menumbuk gabah dari hasil panen raya, dilakukan oleh kaum hawa beramai-ramai dengan bersuka ria dan berdendang sebagai wujud keberhasilan hasil panennya, namin seiring bergeser dan berkembangnya alat penumbuh padi, lesungpun perlahan tersisih, kebiasaan atau tradisinya makin tergerus dan bisa dikatakan sirna.


Kampoeng wisata edukasi Holobis Koentoel Baris memperoleh lesung dari pelosok, "lesung diperoleh secara tidak sengaja, saat singgah di sebuah rumah penduduk, kami tertarik pada tempat untuk duduk yang kelihatannya berumur tua kayunya, kami duduk dan mengetuk kayu tersebut, mengeluarkan suara nyaring, rasa penasaran kami besar hingga kami membalikkan kayu panjang, bersamaan kami tahu bahwa itu alat tradisional lesung, terdengar suara "nak, nek pean seneng karo lesung kuwi, gantenono kursi, sebabe lesung kuwi gunane kanggo longgo ", bergegas kami mencarikan tempat duduk sebagai pengganti lesung pada pemilik yang sudah renta, lesungpun kami boyong ke Surabaya", begitu sekelumit kesan menemukan lesung yang sampaikan bapak Agus biasa akrab orang sekitar menyapanya.



Kampoeng Wisata Edukasi Holobis Koentoel Baris menjadikan sebagai alat musik atau alat tradisional tabuh seperti daerah-daerah pada umumnya, namun keberadaan lesung di kampung wisata edukasi dibuat sebagai alat tabuh penyambutan tamu yang berkunjung di kampung wisata edukasi Holobis Koentoel Baris.



Mak-mak kampung holobis antusias berlatih hampir bisa dikatakan setiap hari alhasil suara musik yang dikeluarkan lesung meirama dan di iringi dendang ria, para tamupun tertegun dengan penyambutan yang disungguhkan kampung holobis, penyambutan yang tidak biasa di temui di kota metropolis dan baru kali pertama di kota Surabaya, ungkap pengunjung yang tidak Kenan namanya dipublikasikan.




Dkumntasi/PnulisCakpul/Kampoengsamba/Kimmojo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KIM MOJO SURABAYA Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Diberdayakan oleh Blogger.