Surabaya kembali menyabet penghargaan internasional. Kali ini, penghargaan Internasional dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) berupa: The 2013 Asian Townscape Sector Award: diraih melalui Taman Bungkul. Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menerima secara langsung penghargaan tersebut pada Selasa (26/11) di Fukuoka, Jepang.
Walikota menjelaskan bahwa penilaian paling menonjol dari Taman Bungkul didasarkan atas fungsi sosial, rekreasi, pendidikan, dan budaya. Bahkan, taman di wilayah Darmo ini menjadi satu-satunya taman di Indonesia yang meraih penghargaan ini.
Risma menambahkan, penghargaan tersebut merupakan hasil dari kerja keras Pemerintah Kota Surabaya dalam membangun kembali taman tersebut. Taman seluas 10.000 meter persegi ini pernah direnovasi pada 2006. Kini, Taman Bungkul seolah menjadi kebutuhan wisata warga Surabaya ataupun warga luar Surabaya.
Di Taman Bungkul, juga ada fasilitas jogging track, taman bermain anak, akses internet nirkabel, amfiteater, arena skateboard, dan perpustakaan. Termasuk juga tempat pembelajaran untuk pengolahan air dan pengolahan sampah. Tidak pernah sepinya Taman Bungkul juga dikarenakan terdapat makam Ki Supo atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Bungkul. Dia adalah salah satu ulama Majapahit dan masih terhitung saudara ipar Raden Rahmad atau Sunan Ampel.
Walikota juga menuturkan bahwa mungkin jika dilihat secara fisik Taman Bungkul masih kalah indah daripada taman lain di dunia. Namun, dari sisi sosial dan budaya, Taman Bungkul lengkap karena ada makam Mbah Bungkul.
Lebih lanjut, kelengkapan fasilitas publik tersebut juga ditunjang adanya roda perekonomian yang juga ada di Taman Bungkul. Di deret sisi timur kompleks taman, terdapat berbagai macam penjual makanan. Hal ini menjadi pelengkap Taman Bungkul diakui dunia internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar