Tiada kata, tiada bahasa yang pantas untuk menyambut sebuah kemenangan, melainkan dengan lantunan kalimah-kalimah takbir, tahmid, tasbih dan tahlil mengagungkan atas kebesaran sang robbul alamin sebagai wujud rasa syukur. Masjid, Mushollah, Langgar tidak henti-hentinya mengumandangkan takbir hingga larut malam bahkan mendekati waktu shubuh.
Satu persatu umat muslim-muslimin jojoran hadir dan langsung menempati shof yang sudah diatur, disiapkan dengan tanda silang oleh satgas, agar supaya "phisical distancing" jaga jarak bisa diterapkan dan berjalan lancar maka pelaksanaan sholat sunnah mu'akaddah berjamaah sesuai protab, ikhlas tapak-tapak kaki umat muslim-muslimin melangkah menuju masjid Batitul Muttaqin. sholat idul adha berjamaah dalam masa pandemi Covid-19 mengedepankan protokol kesehatan.
Satgas-satgas masjid tangguh berjaga di depan pintu pagar masjid dengan mententeng Thermo gun (alat pengukur suhu badan) sebagai pendeteksi pencegahan penyebaran virus covid-19 dan yang lain membawa cairan handsanitizer yang disemprot pada telapak jemari jamaah dengan fungsi yang sama mencegah penyebaran virus covid-19. Dilakukan terhadap seluruh jamaah sholat idul adha 1441H tanpa terkecuali agar tidak tercipta kluster baru.
Kesadaran, kedisiplinan warga masyarakat khususnya jamaah masjid Baitul Muttaqin nampak tersaji dalam nuansa tawaduk, semua jamaah menggunakan dan memakai masker, membawa sajadah sendiri serta menjaga jarak antar jamaah sholat idul adha, jika kesadaran sudah dimiliki dan kedisiplinanpun membalut damai jambangan hati, maka fainsya Alloh virus corona akan bisa diberantas dan terusir dari bumi mojo khususnya Indonesia umumnya, begitu ungkap dari salah satu satgas masjid Baitul Muttaqin yang memiliki ciri khas berjenggot tipis.
Wabah pandemi Covid-19 merubah tatanan budaya berjamaah seperti berjabat tangan/salaman, memakai masker, pengecekkan suhu badan, penyemprotan cairan disinfektan dan lain sebagainnya.
Dkmtasi/PnulisCakpul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar