Dalam pidatonya Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur mengatakan " Bahwa KIM sekarang sudah berada di jalurnya yaitu sebagai agen informasi yang di bentuk dari, oleh dan untuk masyarakat dan berorientasi informasi , tema kali ini adalah REVATILISASI KIM
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf membuka Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Jatim IX di Taman Candrawilwatikta, Pandaan, Pasuruan. Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini berharap, masyarakat mampu memanfaatkan KIM sebaik-baiknya terutama melawan berita palsu atau hoax.
"Sudah ada sekitar 300 KIM di Jatim. Karena itu masyarakat harus bisa memperkuat peran KIM untuk sesuatu yang bermanfaat bagi warga," kata Gus Ipul.
Menurutnya, dengan adanya KIM, masyarakat di desa-desa bisa mengakses informasi sama dengan yang didapat masyarakat perkotaan. Meski demikian, KIM harus dikelola dengan bijak agar benar-benar memberi manfaat.
"Kemajuan teknologi membuat kita harus bisa menggunakan, memilih dan memilah. Kemajuan teknologi membuat kita ketinggalan jika tak diikuti dengan baik. Dengan KIM desa bisa maju bersama sehingga tak ada kesenjangan antara desa dan kota," kata Gus Ipul.
Ia juga berharap keberadaan KIM dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang baik, menangkal berita palsu atau hoax sehingga bisa membentengi warga.
"Kalau sudah ada teknologi, kita gunakan untuk apa. Kalau hanya buat menyebarkan kabar-kabar palsu atau hoax, nggak ada gunanya. Isi jadi hal yang penting supaya dapat informasi yang maksimal. Yang seperti ini (smartphone) ada banyak yang baik dan ada banyak yang buruk. Makanya hati-hati memilih," terangnya.
Gus Ipul mengingatkan, selain teknologi informasi, kesenjangan desa dan kota juga akan semakin menipis dengan gencarnya pembangunan infrastruktur. Pada saatnya, desa-desa akan menjadi kota. Oleh karena sumber daya manusia (SDM) desa harus dipersiapkan salah satunya dengan mendistribusikan informasi dengan baik sehingga tak ketinggalan. Peran itu, katanya, bisa dilakukan KIM.
"Tahun depan, Surabaya - Solo - Semarang - Jakarta mungkin sudah nyambung tol. Surabaya - Jombang lewat tol hanya butuh waktu 50-60 menit. Muter seluruh Jatim bisa 6 jam. Kesenjangan desa dan kota akan semakin hilang," tandasnya.
Sementara Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf yang juga tuan rumah, mengatakan KIM di Pasuruan sudah mampu menjadi corong pariwisata ekonomi kreatif.
"Selain memberikan informasi yang baik pada warga, KIM di Pasuruan juga sudah memfasilitasi UKM-UKM yang memasarkan produknya lewat website dan sejumlah kegiatan," terangnya.
Muhammad Khudori, Ketua KIM Kecamatan Grati, mengungkapkan pihaknya sudah menjual produk-produk UKM lokal melalui website dan sejumlah kegiatan. Jika sebelumnya UKM-UKM memasarkan produknya secara manual, kini sudah bisa lewat online.
"Banyak produk UKM seperti ikan lempuk, telur asin, daun cincau, keripik lempuk hingga keripik lapis, sudah dijual secara online. Selain itu, kami juga menyebarkan kabar-kabar terkait desa dan kecamatan seperti Pilkades dan lainnya," terang Khudori.
Pekan KIM Jatim IX diikuti seluruh kabupaten dan kota se-Jatim. Mereka membuka stand yang memamerkan teknologi informasi masing-masing dan produk-produk lokal. Selain itu, KIM kecamatan se-Kabupaten Pasuruan juga ikut ambil bagian.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf membuka Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Jatim IX di Taman Candrawilwatikta, Pandaan, Pasuruan. Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini berharap, masyarakat mampu memanfaatkan KIM sebaik-baiknya terutama melawan berita palsu atau hoax.
"Sudah ada sekitar 300 KIM di Jatim. Karena itu masyarakat harus bisa memperkuat peran KIM untuk sesuatu yang bermanfaat bagi warga," kata Gus Ipul.
Menurutnya, dengan adanya KIM, masyarakat di desa-desa bisa mengakses informasi sama dengan yang didapat masyarakat perkotaan. Meski demikian, KIM harus dikelola dengan bijak agar benar-benar memberi manfaat.
"Kemajuan teknologi membuat kita harus bisa menggunakan, memilih dan memilah. Kemajuan teknologi membuat kita ketinggalan jika tak diikuti dengan baik. Dengan KIM desa bisa maju bersama sehingga tak ada kesenjangan antara desa dan kota," kata Gus Ipul.
Ia juga berharap keberadaan KIM dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang baik, menangkal berita palsu atau hoax sehingga bisa membentengi warga.
"Kalau sudah ada teknologi, kita gunakan untuk apa. Kalau hanya buat menyebarkan kabar-kabar palsu atau hoax, nggak ada gunanya. Isi jadi hal yang penting supaya dapat informasi yang maksimal. Yang seperti ini (smartphone) ada banyak yang baik dan ada banyak yang buruk. Makanya hati-hati memilih," terangnya.
Gus Ipul mengingatkan, selain teknologi informasi, kesenjangan desa dan kota juga akan semakin menipis dengan gencarnya pembangunan infrastruktur. Pada saatnya, desa-desa akan menjadi kota. Oleh karena sumber daya manusia (SDM) desa harus dipersiapkan salah satunya dengan mendistribusikan informasi dengan baik sehingga tak ketinggalan. Peran itu, katanya, bisa dilakukan KIM.
"Tahun depan, Surabaya - Solo - Semarang - Jakarta mungkin sudah nyambung tol. Surabaya - Jombang lewat tol hanya butuh waktu 50-60 menit. Muter seluruh Jatim bisa 6 jam. Kesenjangan desa dan kota akan semakin hilang," tandasnya.
Sementara Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf yang juga tuan rumah, mengatakan KIM di Pasuruan sudah mampu menjadi corong pariwisata ekonomi kreatif.
"Selain memberikan informasi yang baik pada warga, KIM di Pasuruan juga sudah memfasilitasi UKM-UKM yang memasarkan produknya lewat website dan sejumlah kegiatan," terangnya.
Muhammad Khudori, Ketua KIM Kecamatan Grati, mengungkapkan pihaknya sudah menjual produk-produk UKM lokal melalui website dan sejumlah kegiatan. Jika sebelumnya UKM-UKM memasarkan produknya secara manual, kini sudah bisa lewat online.
"Banyak produk UKM seperti ikan lempuk, telur asin, daun cincau, keripik lempuk hingga keripik lapis, sudah dijual secara online. Selain itu, kami juga menyebarkan kabar-kabar terkait desa dan kecamatan seperti Pilkades dan lainnya," terang Khudori.
Pekan KIM Jatim IX diikuti seluruh kabupaten dan kota se-Jatim. Mereka membuka stand yang memamerkan teknologi informasi masing-masing dan produk-produk lokal. Selain itu, KIM kecamatan se-Kabupaten Pasuruan juga ikut ambil bagian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar