Acara klarifikasi data dan Ploting para pemohon PTSL 2020 sejak pagi hari yang seyogyanya di mulai pukul 09.30 wib , akan tetapi animo peserta yang penuh dengan semangat untuk melegalkan surat kepimilikan tanah menjadi sertifikat.
Para peserta datang lebih awal memenuhi kursi yang sedikan oleh Pak Husein salah satu staf kelurahan yang handal di bidang IT, di arah jarum jam pukul 08.00 wib.
Tim PTSL 2020 , dari BPN 2 yang di pimpin Henny hadir bersama stafnya dan langsung menuju ruang yang telah di siapkan.
Sebanyak 110 data yang akan di verifikasi dan 48 data yang akan di ploting target selesai pada hari ini ,Jumat 21 Februari 2020.
Akan tetapi untuk satu wilayah yaitu RW 02 belum bisa di selesaikan karena waktu sudah larut malam.
Tim PTSL dengan penuh semangat dan selalu memberikan senyuman, walaupun letih lesuh menyelemuti sekujur tubuh. Akan tetapi semua itu tidak terlihat saat ketika mereka melayani verifikasi para pemohon PTSL.
Program PTSL Mojo 2020 ini yang di lakukan melaui tahapan-tahapan yang tertata rapi membuat warga Mojo merasa puas dan terlihat bibir peserta tersenyum manis.
" Saya berasama warga merasa senang sekali bisa ikut dalam program ini, dan ini yang saya impikan selama bertahun-tahun, yaitu mempunyai sertipikat " kilah Indra dari RT 02 RW 13.
Begitu pula dengan Bambang Kiswantoro peserta dari RT 08 RW 12 yang sudah menempati puluhan tahun akan tetapi baru bisa mensertipikatkan tanahnya hari ini.
" Saya atas nama warga RT 08 RW 12 , mengucapkan banyak terima kasih kepada Lurah Mojo Christiono ,SH. MSi dan Ibu Atik selaku Kasie Pemerintahan, yang setia menemani warga hingga selesai. Hingga angan-angan saya dapat tercapai " Ucapnya ketika di mintai keterangan oleh KIM Mojo.
Semoga target BPN 2 yang akan menerbitkan sertipikat sebanyak 150 buah ini dapat tercapai. Dan perlu di ketahui dalam klarifikasi data surat-surat di Mojo di butuhkan kejelian yang tinggi karena ada beberapa wilayah yang tanahnya belum jelas akan keabsahannya dan banyak pula yang membeli tanah hanya dengan sebuah kwitansi atau surat segel yang hampir rusak karena termakan oleh waktu.
Bahkan ada pula yang hanya mempunyai satu surat tanpa ada surat lainnya, padahal pembeli mendapatkan dari perolehan dari nama yang namanya tidak sesuai dengan petok D. Dan sudah menempati selama puluhan tahun.
Tapi peserta yang gagal untuk lanjut ke tahapan selanjutnya tidak merasa kecewa bahkan merasa senang karena mendapat ilmu dan pengalaman baru dalam hal ini.
Salah satunya dalah Putu , warga RT 04 RW 08 yang mendapat pengalaman baruini.
mantapp
BalasHapus