Tahapan pelaksanaan pemilihan walikota (Pilwali) yang diselenggarakan KPUD Kota Surabaya melalui ratusan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang tersebar di wilayah Kota Surabaya, ada cerita menarik dari petugas Pencocokan dan Penelitian, Tim redaksi KIM Mojo mendapatkan informasi dari salah satu anggota Panitia Pemungutan Suara. Namanya Riwin Istuningsih yang bertugas di TPS-30 RT 12 RW5 Kelurahan Mojo.
Saat menjalankan tugas dengan ayunan tapak kaki melangkah menyusuri gang-gang sempit yang berada di wilayah tugasnya, dari pintu ke pintu petugas coklit mendatangi mendata pemilih dengan mengedepankan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19.
Ketika di rumah mewah berpagar putih, petugas coklit perlahan mendekati, saat jemari hendak menekan bel rumah, tiba-tiba suara keras, gonggongan anjing penjaga rumah mengagetkan, hingga saya harus lari menjauh dari rumah itu, tubuh saya gemetar, jantungku berdebar kencang tidak terkontrol, kakipun seakan tak kuasa bendiri, hanya duduk diam memasung dalam kebisuan, ungkap Riwin dengan bahasa tersengal-sengal.
Esoknya Riwin panggilan akrabnya, melanjutkan pendataan di wilayah kerjanya, tertegun, heran saat mendata pemilih eyang Hj. Woeri Moetini R Sujitno berumur 96 tahun dan dalam keadaan sehat wal afiat , masih jelas di ajak komunikasi namun nada bicara sedikit keras sebab akhir-akhir ada gangguan di telinganya. Dengan ramah perempuan yang biasa di panggil eyang ini menyambut dengan senyuman khasnya walaupun terlihat garis-garis kecil di katub bibirnya kanan kirinya.
Hilang sudah apa yang di alaminya saat pertama mau masuk kedalam rumah warga ini, karena di sambut dengan ramah dan tamah.
Hilang sudah apa yang di alaminya saat pertama mau masuk kedalam rumah warga ini, karena di sambut dengan ramah dan tamah.
Cakpul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar