Latest News

Jangan Padamkan Gelora Semangat Kampoeng Holobis Koentoel Baris

Kimmojo,tiap kampung punya gaya dan karakter masing-masing, dengan beragam warna gagasan/ide kreatifnya, saat amanah melapis di bahu dan mendarah dalam balutan semangat kebersamaan "tidak ada yang tidak mungkin" harapan yang mulia terwujud dan terpapar anggun diujung kelopak mata.



Ngasto, nama seseorang pengurus kampoeng Holobis Koentoel Baris, nama ngasto tersebut di ambil dari bahasa Jawa yang memiliki arti bekerja. Beliau dipercaya warga masyarakat kampungnya mampu meneruskan program-program yang belum terealisasi, sosok dengan kepribadian sederhana, santun dan kalem, mampu membongkar telinga pendengaran, mampu membukakan mata, tentang keindahan, kedamaian dan ketentraman melalui tangan dinginnya jadikan kampungnya perkuat etnik budaya.



Ketua RT11 RW6 (bapak Ngasto) dengan program kerjanya yang ter_input redaksi kimmojo antara lain satu tahun pertama pembangunan gapura di pintu masuk sebelah barat dan satu tahun berikutnya menghijaukan kampung sedangkan dalam proses pembangunan gapura tersebut memiliki konsep yang lain dari pada yang lain, yakni mengedepankan sentuhan etnik budaya yang kental semacam gerbang mojopahit waktu silam ataupun candi, dalam waktu 3(tiga) hari desainpun telah dibuat tim pembangunan Yuli Agus Priyantono yang akrab disapa pak Agus  bersama Irwan Sulistyo yang akrab disapa om irwan dengan mendapat restu pengurus kampung, dilakukan proses pengerjaan gapura satu sisi hingga kedua sisi kanan dan kiri dengan swadaya murni, namun saat proses pengerjaan sempat berhenti dikarenakan wabah pandemi, dampaknya luar biasa yang dirasakan warga, dirumahkan, diberhentikan sementara dan PHK mewarna di kehidupan warga.



Vakum dalam semua kegiatan dan aktivitas di kampung holobis Koentoel Baris selama pandemi, dengan bergesernya waktu kejenuhan mulai menggelitik, keresahan memprovokasi seperti langit menghitam menggupal di atas kampung holobis koentoel baris, celetuk salah satu warga yang didengar langsung oleh bapak Ngasto selaku ketua RT11 saat cangkruan "gimana, pak RT, kapan bisa dimulai lagi?  sebab warga rindu kebersamaan, warga kangen kegotong royongan yang mengalir sebelum pandemi, seketika bapak ngasto  merespon gelora semangat dari warganya.



Kegiatan pembangunan gapura kembali dikerjakan dengan kebersamaan sebagian besar di kerjakan pada malam hari di masa PSBB, tetangga kampung kanan-kiri pun heran, semua aktifitas yang ada di kampung berhenti namun kampung RT11 tetap lakukan kegiatan pembangunan, kepedulian sesama dengan menyerap dan mempekerjakan warga yang kehilangan pekerjaan atau yang dirumahkan ungkap bapak Ngasto ketua RT Kampoeng Holobis Koentoel Baris.
 

Bapak Ngasto Ketua RT11 RW6 kelurahan mojo menambahkan bahwa "dengan gapura yang didesain sedemikian rupa oleh tim pembangunan, maka disepakati bersama warga untuk mengembangkan kampung yang syarat budaya, dengan mencipta joglo mini dan juga gerobak mini yang menempel di dinding gerbang masuk, kampung yang kental budaya ini baru pertama di kelurahan mojo, hingga muncul label dan brand kampung "Holobis Koentoel Baris" dari warga, gagasan berburu lahir begitu saja, bisa menghadirkan alat tradisional lesung, lumpang, singkal, lampu petromax dan masih banyak lagi yang tersimpan di museum kampung wisata edukasi Holobis Koentoel Baris".




Dkumtasi/PnulisCakpul/kampoengsamba
Kimmojo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KIM MOJO SURABAYA Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Diberdayakan oleh Blogger.